Powered By Blogger

Home

Thursday, 4 July 2013

Arung Jeram "Taklukkan Tantangan dan Ketakutan di Arus Liar"

Rafting di Sungai Citarik Sukabumi

Jumat pagi, rombongan wartawan berangkat bersama tim Amway Indonesia dari titik kumpul di Wisma BNI 46. Sekitar 20 orang jurnalis diundang untuk media gathering ke Sukabumi, Jawa Barat.

Mengendarai bus charter, rombongan membelah jalanan Jakarta melawan arus macet yang di pagi hari mengarah pusat Ibu Kota. Ruas tol yang sudah diterapkan alur contra flow tak mengurangi kemacetan di sisi lain jalan.

Bus melaju dengan kecepatan rata-rata sedang dan melewati jalur tol dalam kota yang kemudian mengarah ke tol Jagorawi. Usai melewati jalan tol, bus melaju menuju Sukabumi.

Jalan berkelok-kelok menyambut rombongan. Pandangan mata juga disegarkan oleh pemandangan barisan hutan pinus dan kebun-kebun masyarakat. Tandanya, sudah hampir tiba di lokasi yang di tuju, Sukabumi.

Para jurnalis ini sama dengan masyarakat Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Mereka selalu menghabiskan akhir pekan di mal dan hanya di dalam kota. Pasti sudah bosan. Mereka juga seperti Anda yang ingin berlibur dalam suasana alam bebas, namun waktunya sangat terbatas.

Tak perlu jauh-jauh ke luar pulau Jawa bahkan tidak harus ke luar negeri untuk menikmati kegiatan di alam bebas. Patut dicoba menantang adrenalin dengan berarung jeram di Arus Liar.

Arus Liar merupakan tempat wisata yang terletak di Kecamatan Cikidang, Sukabumi, yakni sekitar 75 kilometer dari Kota Bogor. Di sini Anda bisa bertualang sekaligus menguji keberanian di alam bebas.

Perjalanan menuju Arus Liar dari Jakarta memakan waktu sekitar 6 jam. Ketika tiba, karyawan Arus Liar langsung menyambut dengan senyuman dan menyediakan welcome drink berupa sirup dan bajigur, minuman khas Sunda yang hangat.

Setelah menikmati minuman pembuka, mereka langsung mengarahkan rombongan untuk beristirahat di penginapan yang termasuk ke dalam paket wisata. Berjarak sekitar 200 meter dari tempat reservasi, penginapan yang disediakan bernuansa tradisional.

Menapaki anak tangga yang turun menuju bibir sungai, penginapan dari bilik bambu berjejer rapi menghadap sungai. Sekitar 11 kamar disediakan yang masing-masing bisa diisi oleh empat orang.

Suasana pedesaan dengan gemercik aliran sungai menjadi pemandangan yang tidak akan bisa didapatkan di kota. Tak lama berselang, pihak Arus Liar mengajak untuk santap siang dengan menu tak kalah tradisional.

Menikmati nasi merah dengan lauk ayam goreng, ikan asin, tempe bacem dan sambal terasi terasa sangat nikmat. Tempat makan pun disediakan khusus di bibir sungai. Sungguh damai terasa.

Usai santap siang, kegiatan pertama yang diagendakan oleh tim Arus Liar adalah permainan Paintball. Lokasi permainan berjarak sekitar 1 kilometer dari penginapan.

Peserta dibagi ke dalam dua tim yang terdiri dari masing-masing 10 orang. Mengenakan pakaian khusus dengan warna berbeda, masing-masing tim diberikan informasi cara bermain paintball.

Permainan berupa tembak-menembak menggunakan peluru cat ini cukup seru. Masing-masing tim harus membidik lawannya agar terkena tembakan cat. Jika sudah terkena cat, dinyatakan kalah.

Paintball ini cukup menguras energi. Pasalnya, arena permainan yang didesain mirip pada perang di hutan ini sangat memacu adrenalin dan juga tenaga. Permainan ini diberi waktu 2x15 menit dengan masa percobaan selama 3 menit.

Kelelahan yang ditimbulkan akibat permainan paintball kemudian terbayar ketika memasuki petang. Pihak Arus Liar menyediakan pesta barbeque dan api unggun di sekitar penginapan.

Pesta api unggun itu diselingi dengan permainan-permainan untuk mengisi waktu yang dipandu oleh Arus Liar. Anda juga bisa membakar jagung dan bakar ikan yang telah disediakan di pemanggang. Malam yang meriah.

Pukul 22.00, permainan dan pesta api unggun telah usai. Istirahat adalah pilihan terbaik setelah seharian beraktifitas. Energi juga harus diisi kembali untuk bersiap-siap mengarungi Sungai Citarik esok pagi.

Pukul 09.00 pagi, persiapan untuk mengarungi sungai Citarik dimulai. Segala peralatan elektronik disarankan untuk tidak dibawa. Kostum yang dikenakan juga hendaknya tidak berlebihan. Petualangan arung jeram akan segera dimulai.

Ya, arung jeram. Olahraga yang satu ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia. Olahraga air yang membutuhkan kemampuan fisik dan mental yang prima. Saat ini, olahraga arung jeram telah dipoles sedemikian rupa menjadi kegiatan wisata air dan juga rekreasi alternatif.

Sekarang ini banyak paket wisata olahraga arung jeram yang semakin membuat orang ingin mencoba olahraga ini. Faktor keamanan dan rekreasi merupakan salah satu alternatif liburan yang patut dicoba bersama teman dan keluarga.

Sungai Citarik ini cukup terkenal di antara para penggemar pengarung jeram. Kondisi airnya cukup jernih dan relatif stabil sepanjang tahun. Lintasan yang cukup asyik untuk diarungi sepanjang 17 kilometer. Start dapat dimulai dari Parakan Telu desa Cigelong atau dari Pajagan, desa Cigelong. Sedangkan finish di desa Citangkolo, Cikidang atau di desa Cikadu, Pelabuhan Ratu. Namun pada umumnya pengarungan dimulai dari Pajagan dan berakhir di desa Cikadu.

Arung jeram yang akan dilakukan adalah paket untuk pemula sekitar 5 kilometer. Peserta sudah bersiap dengan mengenakan helm pengaman, rompi pelampung dan sendal atau sepatu gunung.

Satu perahu karet terdiri dari 4-6 orang. Masing-masing perahu akan dipandu oleh seorang ahli rafting dari Arus Liar atau disebut skipper. Ketika itu, Vicky menjadi pemandu dan menjelaskan cara-cara mendayung melewati lika-liku sungai bagi pemula.

Pengarungan dimulai. Diawali dengan memeriksa seluruh kelengkapan dan pengamanan. Kemudian dilanjutkan berdoa. Tim arung jeram siap beraksi!

Mengarungi sekitar 5 kilometer sungai Citarik akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Melewati jeram-jeram dan bebatuan raksasa menjadi suasana sangat berbeda dan dapat memacu adrenalin.

Namun, untuk menikmati arung jeram di Citarik hendaknya diketahui dulu ketinggian air. Normalnya, ketinggian air di Sungai Citarik minimum 80 centimeter. Jika kurang dari itu, perahu karet akan lebih sering tersangkut diantara bebatuan.

Tak perlu khawatir, arung jeram bagi pemula cukup aman karena memang disediakan pengamanan yang tinggi. Anda hanya perlu mengikuti instruksi dari skipper dan melihat pemandangan sawah, hutan dan langit cerah.

Perjalanan arung jeram memakan waktu sekitar 2 jam. Arung jeram diakhiri dengan makan kudapan tradisional khas Sunda dan minum kelapa muda. Setelah itu, kendaraan truk akan membawa peserta arung jeram kembali ke penginapan.

Jika Anda pemula saat berarung jeram, Anda perlu mengikuti tips dari Skipper Vicky sebagai berikut :

Kondisi tubuh. Sebaiknya peserta arung jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berenang, namun sebaiknya utarakan kepada pemandu bahwa Anda tidak bisa berenang. Untuk usia peserta, kebijakan setiap operator berbeda-beda karena tergantung kondisi sungai dan tingkat kesulitan pengarungan. Di Arus Liar, anak-anak mulai dari usia 6 tahun bisa menjadi peserta arung jeram.

Pakaian. Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar nyaman, kenakan sandal sebagai alas kaki. Sebaiknya gunakan sandal gunung daripada mengenakan sandal jepit.

Perlengkapan. Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung (life jacket). Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan, tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam beberapa ukuran dan bisa diatur.

Pilih helm dengan ukuran pas di kepala. Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.

Pemanasan. Tak ada salahnya Anda melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan arung jeram. Di beberapa operator arung jeram, hal ini seringkali jarang dilakukan. Namun tetap saja, arung jeram adalah olahraga. Jika pemanasan kurang, bisa-bisa di tengah mengayuh dayung, tangan Anda kram.

Posisi duduk. Duduklah di tepi perahu karet. Jangan di tengah ataupun di dasar perahu karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh. Ikuti instruksi di mana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai dengan berat badan peserta.

Anda bisa memilih duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi duduk Anda karena berhubungan dengan cara mengayuh dayung dan instruksi saat mengayuh. Lalu jepit kaki di bagian dasar perahu. Ada kantung khusus untuk meletakkan kaki agar Anda tak mudah terjengkang.

Dayung. Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan menggunakan dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah-salah Anda bisa melukai diri sendiri maupun orang lain saat mendayung. Jika Anda duduk di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk “T” dengan telapak tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah-tengah tongkat dayung.

Mengayuh. Sebelum memulai arung jeram, instruktur biasanya akan mengajarkan terlebih dahulu berbagai aba-aba. Di antaranya adalah instruksi “Maju” dan “Mundur”. Instruksi “Maju” yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk membuat perahu maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan membuat perahu mundur dan diinstruksikan dengan aba-aba “Mundur”.

Untuk aba-aba mengayuh biasanya ada tambahan intruksi berupa “Kanan” dan “Kiri”. Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas mengayuh. Jadi, instruksi yang biasa diucapkan berupa “Kanan Maju, Kiri Mundur” atau “Kanan Mundur, Kiri Maju”. Kedua instruksi ini untuk membantu pemandu dalam membelokkan perahu ke kanan atau ke kiri.

Jadi misalnya “Kanan Maju, Kiri Mundur”, maka orang yang duduk di sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk di kiri serentak mengayuh dayung mundur. Sebaliknya, instruksi “Kanan Mundur, Kiri Maju” maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.

Selain itu, terdapat pula aba-aba “Stop”. Jika Anda mendengar instruksi ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung. Ada pula instruksi “Pindah Kanan” dan “Pindah Kiri”. Bila terdengar “Pindah Kanan”, maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu sebaliknya, jika terdengar instruksi “Pindah Kiri”.

Jika Anda mendengar instruksi “Boom”, maka instruksi ini dimaksudkan untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan badan merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini agar menjaga keseimbangan badan agar tidak terlempar ke sungai.

Saat terjatuh. Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah tenang dan jangan panik. Namun, cara berenangnya tidak seperti berenang di kolam renang. Arahkan tubuh Anda menghadap ke atas atau bawa tubuh menjadi terlentang, seakan sedang berbaring di atas air.

Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke arah hilir sungai. Hal ini agar Anda mengetahui jika ada batu di depan Anda dan bisa menahannya dengan kaki.

Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali sepanjang 20 meter. Peserta bisa menyambar tali tersebut dan akan ditarik menuju perahu.

Perahu terbalik. Kadang saat arus deras atau memang disengaja, perahu akan terbalik. Di beberapa kejadian, peserta akan berada di dalam perahu yang terbalik. Suasana yang seketika gelap kadang membuat panik. Jika hal ini terjadi, tetaplah tenang.

Walau perahu terbalik, di perahu terdapat celah udara. Cobalah keluar dari balik perahu dengan cara menyelam. Namun sebenarnya di dalam perahu pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar agar tidak terkena batu. 

**********************

Paket Arus Liar :

Rafting 5-17 kilometer Rp185.000--Rp575.000 per orang
Minumum 4 orang di akhir pekan
Penginapan Rp195.000--Rp500.000 per malam
Paintball Rp125.000 per orang minimum 10 orang
Bersepeda Rp325.000 per orang
Jeep Offroad Rp1.750.000 per mobil
Camping Ground Rp150.000 per 5 orang

1 comment:

  1. seruuu euyy... mas tapi sebelum rafting di briefing dulu kan untuk instruksi instruknya ?

    ReplyDelete