Powered By Blogger

Home

Sunday, 16 June 2013

Kuliner : Icip-Icip Lontong Malam Khas Medan

Lontong sayur merupakan makanan yang tak asing lagi di lidah orang Indonesia. Biasanya menikmati lontong sayur dilakukan pada pagi hari dan disajikan masih dalam kondisi yang hangat.

Berbeda dengan masyarakat kebanyakan, di Medan justru unik. Lontong sayur di ibukota Sumatra Utara ini dinikmati pada malam hari. Masyarakat Medan menyebutnya "Lontong Malam".

Kuliner ini sudah ada di Medan sejak lama dan telah menjadi tradisi turun temurun. Makanan ini berbahan lontong dari beras, sayur lodeh dan tauco. Tentu ada bahan-bahan pelengkap lain serta lauk pauk bergantung kreatifitas penjualnya.

Bermacam-macam kuliner malam terutama lontong malam yang bisa dicicipi di Medan. Salah satu rekomendasi banyak masyarakat setempat untuk melahap sedapnya lontong malam adalah "Lontong Malam Makmur".

Warung makan yang sudah dikenal sejak lima tahun terakhir ini terletak di Jalan Setiabudi Nomor 116 Kelurahan Tanjungsari. Lokasinya tak jauh dari Kampus Universitas Sumatra Utara (USU).

Berada di pinggir jalan salah satu pusat kuliner di Medan, Lontong Malam Makmur sangat mudah ditemukan. Buka sejak pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, lontong malam milik Mulyani dan Slamet ini tak pernah sepi pengunjung hingga ludes.

Lontong Malam Makmur memang spesial. Lontong sayur yang disiram dengan kuah santan gurih dan panas. Dilengkapi dengan oseng-oseng bihun, serundeng kelapa, lodeh nangka yang dimasak dengan irisan daging ayam, tauco udang basah, tahu kering, terong hijau, tempe orek, sambal keripik singkong dan sambal pedas.

Menikmati lontong malam juga bisa ditambah dengan lauk pauk lainnya. Mulyani menyediakan telur bumbu bali, perkedel, ayam semur, ayam rendang, ayam goreng, ayam sambal, daging sapi rendang, ikan lele sambal hijau, ikan gembung sambal hijau, ati ampla sambal hijau, telur dadar rebus dan sate telur.

Perbedaan dengan lontong malam lainnya adalah Mulyani enggan memakai penyedap rasa. Dia hanya mengandalkan bahan-bahan alami untuk semua masakannya. Menurutnya, bumbu penyedap justru membuat masakan tidak enak.

Tidak hanya lontong malam, bagi yang tidak menyukai lontong, Mulyani juga menyediakan menu-menu pilihan lainnya seperti nasi gurih, nasi liwet dan nasi putih. Rasanya tak kalah maknyus dari lontong malam.

"Memang yang paling favorit itu lontong malam. Dalam sehari saya membuat lontong sampai 8 kilogram beras dan nasi-nasi lain sampai 20 kilogram. Total rata-rata sehari bisa sampai 30 kilogram beras," ungkapnya.

Ibu berusia 50 tahun ini mengaku membuka warung Lontong Malam Makmur sejak 2008. Dari ide kreatifnya sendiri yang ingin membantu suami untuk memperoleh pendapatan lain. Hobinya memasak akhirnya disalurkan dengan membuat usaha warung makan yang dibantu oleh keempat anaknya.

Saat ini, dari jerih payahnya membuka usaha warung lontong malam tersebut dia bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga memperoleh gelar sarjana. Bahkan, Mulyani dan Slamet telah berhaji ke Makkah dari penghasilan warungnya.

Untuk menikmati menu-menu yang 'nendang' di Lontong Malam Makmur hanya perlu merogoh kocek Rp8.000 hingga Rp15.000 per porsinya. Minuman yang disediakan juga masih tergolong murah mulai dari es teh manis atau orang Medan menyebutnya teh manis dingin Rp3.000 hingga jus buah Rp4.000.

Lontong Malam Makmur libur sebulan sekali yakni setiap awal bulan pada hari Senin pertama. Namun, hari libur bergantung kemauan para karyawan dan anak-anak Mulyani yang menentukannya.

Selain di Lontong Malam Makmur, ada juga lontong malam yang direkomendasikan untuk dicicipi. Lontong Malam Hajah Hajrah nama warungnya.

Warung kaki lima yang terletak di simpang jalan Karantina tepat di samping kuburan tak jauh dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) ini juga ramai dikunjungi pembeli.

Mengandalkan rasa gurih dan manis serta tentunya pedas seperti ciri khas kuliner Medan lainnya. Perbedaannya hanya pada tambahan sambal teri kacang dan lauk pelengkapnya.

Hajrah menambah lauk ayam goreng, dendeng balado, sate telur puyuh dan lauk lainnya. Dipatoh dengan harga Rp8.000 hingga Rp13.000 per porsinya, lontong malam Bu Hajrah laku hingga 100 porsi setiap hari. Warung ini buka pukul 17.00 hingga pukul 22.00 WIB sudah tak bersisa. Hmm.. Maknyus!

No comments:

Post a Comment