a Journalist, Coffee Lover, Traveler, Wonderful Indonesia Lover. My Life, my choices, my mistakes, my lessons, not your business!!
Tuesday, 22 October 2013
Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Tepi Air Terjun Tarunggang
Bunga bangkai raksasa atau Titan Arum yang dalam bahasa ilmiah disebut Amorphophallus Titanum mekar di tepi air terjun Tarunggang, Tiga Juhar, Kecamatan STM Hulu, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Bunga yang berasal dari Sumatra ini ditemukan oleh sekelompok orang dari komunitas Medan Petualang yang hendak menikmati keindahan Air Terjun Tarunggang. Mereka antusias karena baru pertama kalinya melihat bunga bangkai raksasa tersebut.
Ria Handayani, seorang anggota Komunitas Medan Petualang menuturkan keterkejutannya karena baru pertama melihat bunga yang sangat besar. Namun, dia juga kagum karena di lokasi tepi sungai yang tak jauh dari air terjun telah tumbuh bunga yang fenomenal itu.
"Keren sekali ada bunga bangkai raksasa, saya baru pertama kali melihatnya," ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/10/2013).
Dia bersama rekan-rekannya tak mau kehilangan momentum untuk mengabadikan bunga bangkai raksasa itu. Meski untuk melihat bunga bangkai tersebut harus menuruni tebing curam di tepi sungai.
Bunga ini memiliki kelopak berwarna merah dengan putik berwarna putih kekuningan. Tinggi bunga ini sekitar 1,5 meter dan biasanya bisa tumbuh hingga 3,17 meter. Bunga bangkai raksasa ini akan mekar selama 24-48 jam kemudian segera layu.
Bunga bangkai raksasa dikenal karena bau busuknya yang menyengat terutama ketika mekar penuh pada malam hari sampai dini hari. Kelopak bunga bangkai yang terbuka lebar akan menghasilkan hawa panas yang membuat baunya tersebar lebih jauh lagi. Kombinasi hawa panas dan baunya sangat memikat kumbang-kumbang besar dan kecil dari tempat-tempat lain.
Bunga bangkai merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan Pasifik termasuk di Indonesia. Sebagian besar, bunga bangkai merupakan spesies endemik.
Bunga bangkai yang merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar dan tertinggi di dunia ini termasuk tanaman dari suku talas-talasan (araceae) dengan bentuk dan ukuran umbi yang bervariasi pada setiap jenisnya.
Jenis yang paling dikenal dari bunga bangkai (Amorphophallus) adalah bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau titan arum yang mempunyai nama latin Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas atau Sumatera Giant Amorphophallus.
Bunga bangkai ini berasal dari Sumatra, pertama kali ditemukan pada tahun 1878 oleh Odoardo Baccari seorang pakar botani berkebangsaan Italia bersama rekannya Prof Giovanni dari Turki yang memberinya nama Latin Amorphophallus Titanum. Sejak itu bunga bangkai raksasa dikenal dunia.
Saturday, 19 October 2013
Terpesona Oleh Cantiknya Air Terjun Dua Warna
Sumatra Utara layaknya surga bagi penikmat petualangan dan keindahan alam yang masih belum banyak terjamah tangan-tangan jahil manusia. Keindahan alam di Sumut dapat membuat siapapun terpesona oleh kecantikannya.
Tengoklah Pulau Berhala, Pulau Mursala, Air Terjun Sipiso-piso, Danau Toba, dan ratusan lokasi wisata lain yang tersebar di seluruh wilayah Sumut.
Salah satu keindahan yang tersembunyi di Sumut adalah Air Terjun Dua Warna atau dikenal Air Terjun Telaga Biru Sibolangit. Air terjun dengan tinggi lebih dari 75 meter itu terletak di ketinggian 1.475 Mdpl.
Mengalir dari hulu sungai Sinembah 1 dan terbentuk dari letusan Gunung Sibayak ratusan tahun silam, membuat air terjun ini tampak eksotis dibandingkan dengan pemandangan serupa.
Disebut dua warna karena di dalam satu lokasi terdapat dua air terjun yang berbeda warna. Satu air terjun berwarna biru kehijauan sedangkan air terjun lainnya berwarna putih jernih.
Kedua air terjun tersebut saling berhadapan dengan suhu yang berbeda pula. Namun, yang paling mempesona adalah air terjun berwarna biru kehijauan dengan kandungan belerang yang keluar dari dinding-dinding bebatuan.
Air terjun yang berwarna biru indah memiliki suhu sangat dingin berhias tebing-tebing berlumut. Jatuhnya air membentuk kolam yang menggenang cukup luas dan menegaskan warna kebiruannya akibat aliran kandungan belerang.
Uniknya meskipun mengandung air belerang, air terjun yang telah sohor beberapa tahun terakhir ini tidak tercium bau belerang sama sekali. Tapi jangan sekali-kali mencoba untuk meminum airnya karena dikhawatirkan berbahaya.
Informasi yang beredar di masyarakat setempat, air terjun itu dinamakan dua warna karena saat air jatuh dari ketinggian tampak berwarna putih kelabu. Namun, ketika air itu telah tergenang berubah warna menjadi biru kehijauan.
Akan tetapi, di sekitar air terjun terdapat beberapa masyarakat yang berjualan kopi, mi instan, maupun makanan ringan lain, mengakibatan keindahan air terjun ini sedikit ternoda.
Untuk menikmati air tejun ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi dari Medan menuju Berastagi. Berjarak sekitar 57 Km atau ditempuh sekitar 1 jam perjalan tepatnya di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit, Desa Durin Sirugun, Kabupaten Deli Serdang.
Jika membawa kendaraan pribadi, bisa dititipkan di posko ranger sekaligus membayar retribusi menuju air terjun Rp22.500/orang. Dari posko ranger, wisatawan akan dipandu oleh seorang 'guide' untuk tracking menembus hutan tropis yang masih perawan.
Tracking di hutan tropis membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Wisatawan dapat menikmati segarnya udara hutan tropis dengan pepohonan yang rimbun dan lembab serta aliran sungai berbatu dengan air yang sangat jernih.
Bila ingin berkemah, di hutan ini juga terdapat shelter atau kawasan disela-sela pepohonan yang memang diperuntukkan bagi lokasi camping. Tak perlu khawatir, jika di akhir pekan, banyak pencinta alam dan wisatawan yang camping di shelter tersebut.
Setibanya di air terjun, segala kepenatan dalam perjalanan menembus hutan tropis punggung Gunung Sibayak akan terbayar. Siapapun akan terpesona oleh kecantikan panorama air terjun dan keindahan alam di sekitarnya. Wonderful Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)