Powered By Blogger

Home

Sunday 16 June 2013

Menagih Janji 'Ganteng' di Kursi BK-1

Pasangan Gatot & Tengku Erry saat Pilgub 2013
Menagih Janji 'Ganteng' di Kursi BK-1 

Gedung DPRD Provinsi Sumatra Utara mulai berhias. Tenda-tenda di luar gedung dewan mulai dipasang. Sekitar 1.000 undangan telah disebar kepada menteri, pejabat, tokoh hingga duta besar negara sahabat. 

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi siap digelar Senin lusa (17/6/2013). Pasangan Cagub-Cawagub pemenang pemilihan kepala daerah yang digelar pada 7 Maret 2013 siap dilantik secara resmi.

Pasangan Gatot-Erry yang memiliki sebutan 'Ganteng' memenangkan Pilgub Sumut dengan mendulang suara sebanyak 1.604.337 suara atau 33% dari total suara sah. Pasangan nomor urut 5 ini diusung oleh Partai Keadilan Sehjahtera (PKS), Hanura, Patriot, PKNU dan Nasdem.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU Sumut di 33 kabupaten/kota, pasangan Ganteng memenangi pertarungan kursi BK-1. Suara pasangan ini dibuntuti oleh pasangan nomor urut 2 yakni Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi (Esja) dengan perolehan 1.183.187 suara atau 24,34%.

Jumlah suara berikutnya adalah pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman (Gusman) yang memperoleh 1.027.433 suara atau 21,13%. Kemudian pasangan nomor urut 4, Amri Tambunan-RE Nainggolan yang meraup 594.414 suara atau 12,23%.

Di posisi terakhir pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal (Charly), nomor urut 3, mendapat 452.096 suara atau 9,30%. Total suara sah dalam Pilgub Sumut sebanyak 4.861.467 suara, dan suara tidak sah sebanyak 139.963 dan tingkat partisiasi pemilih sebanyak 5.001.430 jiwa.

Sesaat setelah KPU Sumut menetapkan kemenangan Gatot-Erry, Gubernur terpilih langsung mengadakan konferensi pers. Dihadapan awak media dan pendukungnya, Gatot berterima kasih kepada seluruh bagian masyarakat yang telah mempercayakan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur kepada pasangan Ganteng.

Dia berharap, pembangunan provinsi Sumut harus dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat. "Ini sebuah kepercayaan dan amanah yang berat," katanya.

Provinsi Sumatra Utara memiliki jumlah penduduk mencapai 15 juta jiwa dengan angkatan kerja sebanyak 6,45 juta orang yang terdiri dari 6,06 juta orang yang bekerja dan 0,39 juta orang penganggur.

Pada Februari 2013, angka pengangguran di Sumut tercatat turun tipis sebesar 0,30% yakni sebanyak 387.900 orang menganggur dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mencapai 413.600 orang.

Badan Pusas Statistik (BPS) Sumut mencatat jumlah penduduk miskin di Sumut terus menurun meskipun penurunannya sedikit lambat. Pada Maret 2008, jumlah penduduk miskin mencapai 1,61 juta jiwa atau 12,55% dari total penduduk. Kemudian turun menjadi 1,49 juta jiwa atau 11,51% pada Maret 2009.

Angka jumlah masyarakat miskin pada 2010 juga kembali turun tipis menjadi 1,49 juta jiwa atau 11,31%. Pada 2011, prosentase penduduk miskin mencapai 11,33% atau menjadi 1,48 juta jiwa. Terakhir pada September 2012, jumlah penduduk miskin mencapai 1,37 juta jiwa atau 10,41% dari total penduduk.

Dalam lima tahun terakhir, BPS mencatat angka inflasi Sumut mengalami fluktuasi. Pada 2008 angka inflasi Sumut mencapai 10,72%, kemudian turun pada 2009 hanya mencapai 2,61%.

Kemudian pada 2010 angka inflasi Sumut mencapai 8,0% atau lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 6,96%. Sedangkan pada 2011, angka inflasi mencapai 3,67% atau lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 3,79%.

Pada 2012 angka inflasi Sumut sebesar 3,86%, lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 4,30%. Namun, pada Mei 2013 Sumut tercatat masih mengalami inflasi sebesar 0,28%. Padahal secara nasional mengalami deflasi sebesar 0,30%.

Provinsi Sumut periode 2008-2012 mengalami pertumbuhan diatas rata-rata nasional, yaitu sebesar 6,1% pertahun, sedangkan nasional mengalami pertumbuhan sebesar 5,9% pertahun. Pada 2012, Sumut tercatat tumbuh sebesar 6,22% dan pada triwulan I/2013 pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 6,14%.

Struktur ekonomi Sumut selama lima tahun terakhir didominasi sektor industri pengolahan sebesar 22,99%, kemudian diikuti sektor pertanian 22,63%, sektor perdagangan, hotel dan restoran 19,10%, sektor jasa-jasaa 10,68% dan sektor lainnya 24,60%.

Pendapatan daerah Sumut pada 2008 terealisasi sebesar Rp3,22 triliun, pada 2009 Rp3,21 triliun, pada 2010 sebesar Rp3,88 triliun, pada 2011 mencapai Rp4,98 triliun dan pada 2012 melonjak jadi Rp7,26 triliun. Sementara untuk realisasi belanja daerah pada 2008 sebesar Rp2,96 triliun, pada 2009 Rp3,44 triliun, pada 2010 sebesar Rp3,66, pada 2011 mencapai Rp4,61 triliun, dan pada 2012 melonjak menjadi Rp7,70 triliun.

Di sisi lain, pada 2008 perdagangan luar negeri Sumut mengalami surplus sebesar US$5,56 miliar. Volume expor mencapai 8,5 juta ton dengan nilai US$9,26 miliar sedangkan volume impor 5,8 juta ton dengan nilai US$3,69 miliar.

Neraca perdagangan Sumut pada 2009 anjlok 32,88% dibandingkan tahun sebelumnya kendati masih mengalami surplus sebesar US$3,73 miliar. Volume expor mencapai 8 juta ton dengan nilai US$6,46 miliar dan merosot hingga 30,25% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan volume impor 5,2 juta ton dengan nilai US$2,72 miliar atau turun sebesar 26,29%.

Pada 2010, perdagangan luar negeri Sumut kembali meningkat hingga surplus sebesar US$5,57 miliar. Volume expor mencapai 7,9 juta ton dengan nilai US$9,14 miliar sedangkan volume impor 6,1 juta ton dengan nilai US$3,57 miliar.

Lalu pada 2011, neraca perdagangan Sumut mengalami surplus US$6,92 miliar. Volume expor mencapai 8,1 juta ton dengan nilai US$11,88 miliar sedangkan volume impor 6,7 juta ton dengan nilai US$4,95 miliar.

Tahun lau, Sumut masih mengalami surplus perdagangan luar negeri mencapai US$5,13 miliar. Volume expor mencapai 8,9 juta ton dengan nilai US$10,38 miliar sedangkan volume impor 6,8 juta ton dengan nilai US$5,25 miliar.

Nilai ekspor Sumut pada April 2013 mencapai US$799,45 juta atau mengalami peningkatan sebesar 5,02% dibanding ekspor Maret 2013. Namun demikian, bila dibanding April 2012 mengalami penurunan sebesar 6,62%.

Sementara itu, impor Sumut pada April 2013 mencapai US$422,77 juta, atau turun sebesar 5,96% dibanding Maret 2013 yang sebesar US$449,57 juta. Namun demikian, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor April 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,51%.

Neraca perdagangan luar negeri Sumut pada April 2013 mengalami surplus sebesar US$376,68 juta, angka ini naik 20,86% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar US$311,67 juta.


Janji-Janji Ganteng

Dalam kampanyenya, pasangan Gatot-Erry akan menjadikan program prioritas di tiga sektor, yakni infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Tiga sektor ini, menjadi program unggulan selama memimpin Sumut periode 2013-2018. Di bidang infrastruktur, Sumut tergolong masih jauh tertinggal.

“Kami [Gatot-Tengku Erry] akan mengedepankan penyediaan sarana jalan raya dan pendidikan gratis di Provinsi Sumatra Utara,” jelas Gatot Pujo Nugroho dalam orasi politiknya dihadapan massa pendukung saat kampanye.

Pembangunan jalan dan akses infrastruktur lainnya masih tersendat-sendat. Harapan mulai muncul ketika dibangun Bandara Internasional Kuala Namu dan rencana pembangunan tol trans Sumatra yang melewati Sumatra Utara.

Di bidang pendidikan, pasangan Gatot-Erry bertekad akan menggratiskan siswa sekolah mulai tingkat SD, SMP dan SMP. Anak-anak di Sumut diwajibkan untuk bersekolah selama 12 tahun tanpa dipungut biaya sepeserpun. Begitu juga dengan peningkatan gaji guru yang jumlahnya hampir 120.000 guru.

Selanjutnya, di bidang kesehatan pasangan Gatot-Erry merancang program pengobatan gratis bagi pasien miskin. Pasangan ini ikut memberikan pelayanan rumah sakit dan puskesmas sebagai ujung tombak bagi pelayanan kesehatan di Sumut. 


Harapan Pengusaha

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba mengharapkan pasangan 'Ganteng' dapat melanjutkan program-program yang telah berhasil dijalankan pada periode sebelumnya. Fokus Pemrpov antara lain mengarahkan agar Sumut menjadi primadona bagi investor di Sumatra.

"Dalam arti investasi di sektor barang dan jasa, ini bisa jadi penggerak ekonomi, bisa menyejahterakan masyarakat. Tentu bisa dengan melibatkan lagi dunia usaha dan tokoh masyarakat," ujarnya.

Dia menambahkan, Sumut diibaratkan seperti gula yang sedang diminati investor dunia salah satu contohnya adalah gelaran SOM APEC ke-3 di Medan mendatang. Untuk itu, dia berharap gubernur dan wakil gubernur dapat mempermudah permasalahan tanah dan perijinan agar mendorong investasi.

Sebagai mantan ketua DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut, Erry dinilai memiliki pemikiran seperti layaknya pengusaha swasta. Parlindungan optimistis kepemimpinan Gatot-Erry saling melengkapi dan saat ini adalah momentum yang tepat bagi Sumut untuk bangkit.

Tohar Suhartono, Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Energi dan Mineral, mengatakan pekerjaan rumah terberat bagi 'Ganteng' adalah perdagangan bebas Asean (Asean Free Trade Area/AFTA) pada 2015 mendatang.

Bahkan, akan bertambah berat jika sudah ditambah dengan China. Menurutnya, Sumut harus siap dengan CAFTA dan AFTA. Pasalnya, jika tidak siap, gempuran produk-produk China akan semakin tidak terkendali.

"Bandara Kuala Namu harus segera selesai, kebijakan gubernur harus berpihak pada UKM, harus berjuang ke pusat untuk mengatasi krisis gas dan listrik," paparnya.

Pasangan 'Ganteng', sambungnya, harus bisa memperjuangkan kepada pemerintah pusat agar listrik dan gas bisa bertambah pasokannya. Hal tersebut dinilai dapat mengurangi daya saing industri di Sumut.

Infrastruktur jalan, kata dia, juga perlu menjadi prioritas gubernur baru nanti. Jika akses antar kota di Sumut masih memprihatinkan, pada 2015 mendatang masyarakat akan lebih memilih produk-produk China yang lebih murah karena biaya logistik dalam negeri sangat tinggi.

Khairul Mahalli, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Bidang Logistik dan Multimoda, mengatakan konsep kerjasama pemerintah dan swasta (Public-Privat Partnership/PPP) membuat fungsi pemerintah sebagai regulator harus dimaksimalkan oleh pasangan 'Ganteng'.

"Kemudian yang terpenting gubernur dapat memilih tim di kepala dinas dan SKPD yang betul-betul mau dan mampu, maksudnya mau bertugas sesuai dengan Tupoksi, dan mampu. keduanya saling bersinergi," tuturnya.

Pasangan 'Ganteng' akan menjadi managing director yang harus mengatur seluruh tugas dinas-dinas dibawahnya. Mereka akan mendelegasikan tugasnya kepada bawahan dan tanggung jawab tetap berada pada gubernur dan wakil gubernur.

Permasalahan yang perlu diselesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur adalah infrastruktur dan suprastrukur. Infrastruktur mengenai aksestabilitas di Sumut yang menimbulkan biaya logistik mahal. Sedangkan suprastruktur adalah aturan yang tumpang tindih.

"Menyangkut aturan, jangan sampai tumpang tindah sehingga membuat biaya ekonomi tinggi. Akses infrastruktur Kuala Namu, akses jalan ke kabupaten/kota, harus ada blue print yang jelas, semua berkesinambungan. kalau ada tinggal diikuti," tegasnya.


Undang 10 Menteri KIB II
  
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi diagendakan digelar pada Senin (17/6/2013). Sebanyak 10 menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dijadwalkan menghadiri seremonial tersebut.

Kepala Bagian Inpro Sekretariat DPRD Sumatra Utara Satudin Wade mengatakan persiapan pelantikan sedang dilakukan. Pihak panitia telah menyebar lebih dari 1.000 undangan yang ditujukan bagi tokoh-tokoh nasional dan lokal Sumut.

"Undangan ditujukan kepada gubernur se-Indonesia, walikota dan bupati se-Sumut, ketua DPRD se-Sumut, kepala dinas di jajaran pemrpov Sumut, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung saat Pilgub juga diundang. Mereka adalah Effendi Simbolon-Jumiran Abdi, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal, Gus Irawan Pasaribu-Soekirman dan Amri Tambunan-RE Nainggolan.

Dia menambahkan, undangan juga ditujukan kepada 10 menteri dan beberapa staf kementerian. Antara lain Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menko Kesra Agung Laksono, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.

Undangan juga ditujukan kepada Dirjen Kesbang Kemendagri, Dirjen Otda Kemendagri, Direktur Fasilitas Kepala Daerah dan DPRD Kemendagri, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Dirjen Pemerintahan Umum Kemendagri dan Direktur Pejabat Negara Kemendagri.

Dalam daftar undangan juga terdapat nama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhatono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Muldoko. Selain itu, sejumlah tokoh dijadwalkan akan hadir seperti Ketua Partai Hanura Wiranto, Ketua KPU Husni Kamil, Ketua Bawaslu Muhammad, Ketua DPR Marzuki Ali.

Sementara sejumlah tokoh lain juga diundang seperti OC Kaligis, Todung Mulya Lubis, Hotma Sitompul, Hilmi Aminuddin, Osman Sapta, Akbar Tandjung, Surya Paloh, MS Kaban, Fauzi Bowo, Anis Matta, Tumpak Hatorangan Panggabean, Adnan Buyung Nasution, Ganjar Pranowo dan Eep Syaifullah Yusuf.

Sejumlah anggota DPR juga diundang termasuk 33 anggota DPR asal Sumatra Utara. Duta besar dan konsulat jenderal negara-negara sahabat juga tidak luput dari daftar undangan pelantikan 'Ganteng' tersebut.

==========================================================================
Profile Gubernur-Wakil Gubernur Sumut:
==========================================================================
Gubernur Sumatera Utara
Nama : H. Gatot Pujo Nugroho, ST
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 11 Juni 1962
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1) Jurusan Teknik Sipil ITB 1999
Istri : Hj. Sutias Handayani, AMd
Anak : 5 orang
Jabatan :
Dosen Politeknik Negeri Medan (Polimed) 1986-2005
Wakil Gubernur Sumut 2008-2011
Gubernur Sumut 2013
Komisaris PT Fasbiru 2005-sekarang
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumut 2006-2011
=========================================================================
Wakil Gubernur Sumatera Utara
Nama : Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 30 Juni 1964
Pendidikan Terakhir : Pasca Sarjana (S2) Program Perencanaan Wilayah juga di Universitas Sumatera Utara (USU) 2009
Istri : Hj. Evi Diana br Sitorus
Anak : 3 orang
Jabatan :
Pengusaha
Bupati Serdang Bedagai 2005-2013 (2 Periode)
==========================================================================


No comments:

Post a Comment