Kamar terapung di Ora Beach Resort mirip di Maldives/Foto @innokribow |
Sebuah
pantai dengan penginapan terapung di atas laut ramai di perbincangkan di media
sosial beberapa waktu terakhir. Sejumlah traveler
menulis keindahan pantai ini.
Marischka
Prudence, seorang travel blogger,
bahkan menyejajarkan pantai ini dengan keindahan Maladewa, sebuah negara
kepulauan yang terkenal dengan wisata pantainya. Penulis buku pariwisata Barry
Kusuma memujinya sebagai surga tersembunyi di Kepulauan Maluku.
Tak
hanya pujian tertulis, foto dan video di jejaring sosial memang mengundang rasa
penasaran. Selebritas Tanah Air seperti Andien, Glenn Fredly, hingga Mario
Lawalata, mengunggah foto-foto mereka saat berlibur di pantai ini.
Rasa
penasaran pun membuncah. Saat mengetikkan kata "Ora Beach Resort" di
mesin pencari Google, wuss!! hampir tiga juta artikelpun
ditemukan. Jutaan foto, seperti kata Syahrini, "terpampang nyata".
Berbekal
dari informasi di internet, rencana berlibur ke Ora Beach Resort disusun rapi.
Jauh-jauh hari paket menginap di Ora Beach Resortpun dipesan biar mendapatkan
kamar yang terapung di atas laut.
Tiket
pesawat murah dari maskapai penerbangan pelat merah didapat saat gelaran travel fair. Perkiraan waktu 5 hari dan
5 malam untuk pemesanan tiket pesawat. Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
pada Kamis malam, dan pulang Selasa petang, pekan berikutnya.
Tepat
tengah malam, pesawat membawa sejumlah penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta
menuju Bandara Pattimura Ambon. Transit sekitar 45 menit di Bandara Sultan
Hasanudin Makassar, sekitar pukul 07.35 WIT akhirnya pesawat mendarat di
Bandara Pattimura.
Saat
menghidupkan telepon selular, pesan singkat dari pengelola Ora Beach Resort
masuk. Kendaraan jenis MPV khusus disiapkan untuk mengantarkan tamu dari
bandara ke pelabuhan Tulehu, Ambon.
Perjalanan
ke Tulehu menempuh waktu sekitar 45 menit, melewati teluk Ambon. Tulisan "Ambon City of Music" menyambut di
teluk kota papeda ini. Tak salah memang, suara-suara merdu Nyong dan Nona Ambon
Manise sudah sohor sejak baheula.
Tiba
di Tulehu, dilanjutkan dengan kapal cepat Cantika Torpedo yang cukup nyaman
karena berada di kelas VIP. Penyebrangan menuju Pelabuhan Amahai Pulau Seram di
Maluku Tengah ini memakan waktu sekitar 2 jam.
Saat
matahari tepat berada di atas kepala, akhirnya kapal tiba di Pelabuhan Amahai. Nah, tak jauh dari Amahai, terdapat
ibukota Kabupaten Maluku Tengah, yakni Masohi.
Di
Masohi inilah terdapat sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM), rumah makan,
hingga minimarket untuk 'menimbun' makanan ringan kelak saat berada di Ora
Beach Resort. Perjalanan selanjutnya, dari Masohi ke Saleman, desa terdekat
dengan Ora Beach, memakan waktu 2,5 jam.
Diantar
menggunakan mobil MPV kembali, perjalanan cukup menyegarkan. Jalanan lurus beraspal
mulus, hingga jalan berliku dengan kerusakan cukup parah, harus dilalui.
Pemandangan
hutan hujan tropis dengan pepohonan besar di kiri-kanan jalan membuat indera
penciuman terasa amat segar. Tepat ketika hampir sampai di Saleman, sang sopir
menghentikan laju kendaraan.
Sopir
yang memang telah terlatih mengantar-jemput pelancong itu menunjukkan
pemandangan pertama yang menakjubkan. Teluk pantai Ora terhampar dikelilingi
oleh tingginya tebing batu nan mempesona.
Cekrek! gambar indah diabadikan melalui
mata kamera. Nun jauh di sana, tampak deretan penginapan terapung di atas laut
tepat di bibir pantai dengan hamparan pasir putih. Yup! itulah Ora Beach Resort.
Pemandangan dari atas tebing sebelum Ora Beach Resort/Foto @innokribow |
Tepat
di kaki bukit batu tersebut adalah Desa Saleman. Mobil hanya bisa mengantarkan
wisatawan sampai di desa ini. Dari Saleman, Ora Beach Resort menyiapkan perahu
nelayan untuk mengantar pelancong ke dermaga kecil sekitar 15 menit.
Air
laut berwarna hijau tosca dengan
hamparan pasir putih di sepanjang teluk ini telah memanjakan pandangan. Tebing
batu yang terjal, tampak angkuh melindungi keindahan pantai Ora ini.
Benar
ternyata. Tiba di dermaga Ora Beach Resort, decak kagum tak dapat
disembunyikan. Ora Beach Resort memang layak disejajarkan dengan Kepulauan
Maldives maupun Hawaii, jika meminjam istilah Marischka Prudence.
Ora Beach, Maldives ala Indonesia
Letak
Ora Beach Resort tepatnya di Desa Saleman, Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah.
Pantai ini benar-benar layaknya "surga" tersembunyi karena lokasinya
memang dikelilingi gunung dan tebing batu yang curam.
Jernihnya air laut di Ora Beach Resort/Foto @innokribow |
Mungkin
sebagian orang mengenalnya dengan sebutan Pulau Ora. Padahal, sebutan itu
benar-benar keliru karena pantai ini masih berada di Pulau Seram. Lebih
tepatnya disebut Ora Beach Resort atau Pantai Ora.
Pantai
ini memang dalam beberapa tahun terakhir kian banyak disebut-sebut sebagai
destinasi impian sejumlah pelancong baik lokal maupun mancanegara. Betapa
tidak, pantai ini hadir dengan nuansa yang lebih private, sepi, alami, dan tentu keindahan ukiran alam atas dan
bawah laut yang memanjakan mata.
Tak
perlu jauh-jauh ke luar negeri, cukup dengan biaya yang lebih terjangkau bila
ingin menikmati private beach.
Apalagi buat Anda yang ingin menikmati bulan madu bersama pasangan, Ora Beach
sangat cocok untuk itu.
Memang,
Ora Beach awalnya lebih sohor di kalangan turis mancanegara sebelum akhirnya
wisatawan domestik mulai ramai memperbincangkannya. Resort yang mulai dibangun
sejak 1999 ini menawarkan kedamaian dan keindahan alam tebing, gunung, pantai,
hingga terumbu karang, dalam sebuah paket lengkap.
Bersenorkeling di Ora Beach Resort/Foto @innokribow |
Bayangkan
saja, Anda menginap di kamar panggung yang didesain khusus di atas laut. Di
depan teras kamar, bisa disaksikan dengan mata telanjang, ikan Nemo dan ratusan kawannya saling
bekejaran dan bermain-main. Tak jarang, tampak penyu turut hilir mudik persis
di jangkauan tangan Anda.
Kamar
berkonsep bungalow tradisional dengan
sentuhan fasilitas cukup moderen ini pasti membuat betah wisatawan. Tak hanya
melihat jernihnya air laut sembari minum teh, Anda juga bisa langsung
menceburkan diri dari serambi kamar, ber-senorkeling
ria.
Kedalaman
air yang mencapai kurang dari 2 meter itu membuat terumbu karang dan ribuan
ikan tampak jelas dari teras kamar. Tujuh kamar yang berada di atas laut itu
memang menjadi favorite turis, jadi
harus memesan jauh-jauh hari.
Bosan
di sekitar kamar, Anda bisa menikmati snorkeling
dan menyelam tak jauh dari area resort.
Yup, Anda akan dibawa menaiki perahu
bermesin ke sebuah spot yang
mencengangkan.
Spot snorkeling pertama yakni
tebing batu. Dinding batu tinggi menjualang berdiri kokoh bersatu dengan hijau tosca air laut. Sebuah gubuk dibangun
terapung untuk wisatawan beristirahat setelah lelah ber-senorkeling.
Jernihnya
air laut membuat Anda pasti tak tahan untuk berkeliling menggunakan fin dan kacamata senorkeling. Hingga akhirnya, Anda juga akan menemukan sebuah celah
tebing yang menyerupai goa tak jauh dari lokasi berenang.
Bila
belum puas, Anda dapat menyelam di sebuah spot
diving yang lebih dalam. Hanya menumpang perahu sekitar 5 menit dari spot pertama, Anda akan menemukan area
terumbu karang yang lebih berwarna-warni dengan ribuan ikan jinak, tak terkatakan
indahnya.
Sejumlah
aktivitas juga dapat dilakukan di Ora Beach Resort, seperti tracking di bukit batu, menikmati kelapa
muda dan buah durian bersama penduduk, maupun sekedar bernyanyi dimalam hari
bersama pemuda pemudi setempat atau Nyong dan Nona Ambon.
#####&&&&&#####
Lokasi snorkeling & diving di bawah tebing batu Ora Beach Resort/Foto @innokribow |
Berikut rincian wisata Ora Beach Resort
selama 3 hari 2 malam untuk 2 orang:
1.
Kamar Rp2,4 juta (tipe kamar di atas laut Rp700.000/orang, tipe gantung
Rp500.000/orang, tipe darat Rp400.000/malam, makan 3 kali Rp250.000).
2.
Transportasi PP Bandara Pattimura-Pelabuhan Tulehu Rp600.000 (dengan jarak
tempuh 45 menit).
3.
Transportasi PP Pelabuhan Tulehu-Pelabuhan Amahai Seram kapal Cantika VIP
Rp1,02 juta (dengan jarak tempuh 2 jam).
4.
Transportasi PP Pelabuhan Amahai-Saleman Rp1,2 juta (dengan jarak tempuh 2
jam).
5.
Penyeberangan PP Saleman-Ora Beach Resort sekaligus tour dua rute Rp700.000 (dengan jarak tempuh 15 menit).
6.
Jika tidak menginap, sekali kunjungan ke Ora Beach Resort bertarif
Rp25.000/orang.
7.
Alat snorkeling Rp50.000/hari, life jacket Rp25.000/hari, alat diving Rp400.000/set, boat trip selain dalam paket
Rp300.000-Rp500.000/trip, Tracking
gunung batu Rp100.000/kelompok.
8.
Untuk booking Ora Beach Resort
silahkan hubungi Alvin +628111909404.
########&&&&&&#########
Saya @innokribow tengah menikmati secangkir kopi di Ora Beach Resort |
Berikut sejumlah tips bagi Anda yang
akan berkunjung ke Ora Beach Resort:
1.
Siapkan uang tunai ekstra, karena anjungan tunai mandiri (ATM) hanya tersedia
di Masohi sekitar 2 jam perjalanan darat. Selain itu, jika Anda ingin
berkunjung ke pulau-pulau tak berpenghuni, tarif perahu juga cukup menguras
kantong dan peralatan snorkeling
serta diving tidak termasuk dalam
paket.
2.
Bila ingin memakan kudapan, hendaknya membeli di Masohi atau setiba di
Pelabuhan Amahai. Sebagai gambaran, sekadar mie instan rebus saja, di Ora Beach
dibanderol Rp30.000/porsi.
3.
Jika tidak ingin membayar sewa lebih mahal, hendaknya Anda membawa sendiri
peralatan snorkeling serta kamera
bawah laut. Pasalnya, di Ora Beach selain alat-alat tersebut terbatas, harga
sewanya juga cukup menguras kantong.
4.
Pesan kamar jauh-jauh hari minimal 4 bulan sebelumnya hingga sepekan sebelum
Anda tiba. Pasalnya, unit kamar yang terbatas, membuat Ora Beach Resort selalu
terisi penuh.
5.
Meski belum ada dive center di Ora
Beach, Anda bisa menyewa dive set
dengan unit terbatas. Anda juga akan ditemani oleh guide yang cukup berpengalaman.
6.
Berkunjung ke Ora Beach perlu mempertimbangkan waktu. Saat musim libur,
dipastikan penuh dan saat musim ombak juga Anda tidak bisa menikmati wisata di
pantai ini.
7.
Jangan ragu untuk negosiasi harga dengan pemilik Ora Beach Resort termasuk
fasilitas dan layanan yang didapatkan. Ora Beach Resort hanya membuka booking melalui pemiliknya.
No comments:
Post a Comment