Mustafa meminta Merpati agar melakukan pembenahan, sehingga tak terulang.
Jum'at, 20 Mei 2011, 16:23 WIB
Hadi Suprapto, Sukirno
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menduga kecelakaan pesawat Merpati jenis MA-60 di laut Kaimana, Papua Barat, 7 Mei silam, karena masalah cuaca dan kesalahan manusia.
Hal itu diketahui setelah Mustafa memangggil jajaran direksi dan komisaris Merpati pada Jumat, 20 Mei 2011. "Sudah ada semacam indikasi bahwa yang terjadi adalah faktor human error dan cuaca," kata Mustafa di Jakarta.
Bila benar kecelakaan ini akibat kesalahan manusia, Mustafa meminta kepada Merpati agar melakukan berbagai macam pembenahan, sehingga kesalahan seperti ini tak terulang. "Saya pikir Merpati perlu melakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari hasil rekaman suara kokpit (Voice Cockpit Recorder/VCR) dan rekaman data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) ternyata tidak ditemukan kepanikan di kokpit pesawat. Keterangan yang diumumkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ini menyatakan bahwa pilot maupun co-pilot tetap biasa ketika pesawat MA-60 jatuh ke laut.
"Dari VCR dan FDR tidak dijumpai kegaduhan di dalam kokpit pesawat," ujar Kepala Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Masruri.
Masruri menambahkan, pada saat kecelakaan, pilot dan co-pilot juga tidak terlihat berusaha mendaratkan pesawat di atas air. Namun, Masruri tidak bersedia menjelaskan lebih jauh mengenai rekaman suara di kokpit pesawat itu. (art)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment