Astra memutuskan pembagian dividen hampir setengah dari laba bersih perusahaan 2010.
Jum'at, 6 Mei 2011, 16:16 WIB
Syahid Latif
VIVAnews - PT Astra International Tbk menyatakan kapasitas produksi kendaraan roda empat selama April hingga Juni 2011 diperkirakan turun 15 persen. Alasannya, pasokan suku cadang dari Jepang tengah mengalami hambatan.
"Suku cadang kami masih ada yang impor dari Jepang," ujar Direktur Utama Astra International, Prijono Sugiarto, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) perseroan di Jakarta, Jumat, 6 Mei 2011.
Menurut Prijono, Astra cukup beruntung, penurunan produksi kendaraan roda empat itu tidak dikuti oleh segmen kendaraan roda dua. Karena itu, manajemen berharap penjualan dari segmen sepeda motor ini mampu mendongkrak pendapatan.
Selain itu, sebagai perusahaan induk dari anak-anak usaha yang bergerak di sektor non-otomotif, pendapatan konsolidasi Astra juga masih akan terus ditopang oleh penjualan di sektor agribisnis dan alat-alat berat.
Direktur Astra International, Johannes Loman, menambahkan, penurunan produksi kendaraan roda empat tersebut diharapkan tidak akan mempengaruhi pendapataan perseroan. Bahkan, dia meyakini, pendapatan Astra akan tetap tinggi.
Loman menuturkan, perseroan menargetkan kapasitas produksi kendaraan roda dua Astra naik pada tahun ini dari sebelumnya 3,5 juta unit.
Pada kuartal I-2011, Astra tercatat menjual 225 ribu unit atau naik 30 persen dibanding periode sama 2010. Porsi penjualan mobil Grup Astra seperti Toyota, Daihatsu, Peugeot, dan UD Trucks meningkat 27 persen menjadi 125 ribu unit.
Sementara itu, untuk penjualan motor pada kuartal I-2011 menunjukkan kenaikan sebesar 20 persen atau menjadi sekitar 2 juta unit.
Direktur Astra International Johnny Darmawan menambahkan, kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada peningkatan harga Pertamax belum akan mempengaruhi harga jual produk kendaraan bermotor.
"Astra belum terpikir untuk menaikkan harga jual. Hal ini masih dikaji lebih jauh," ungkap Jhonny.
Bagi Dividen
Pada RUPST kali ini, pemegang saham Astra International menyetujui pembagian dividen sekitar Rp6,48 triliun atau lebih dari 45 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2010. Dividen tersebut sama dengan Rp1.600 per saham, yang sudah diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp470 per saham.
Pembayaran dividen interim sudah dilakukan pada 15 November 2011. Sementara itu, pembayaran dividen sebesar Rp1.130 per saham akan dibayarkan pada 16 Juni 2011.
Hingga kuartal I-2011, Astra mencatat pendapatan bersih sebesar Rp38,69 triliun atau naik 30 persen dibandingkan Rp29,68 triliun pada periode yang sama 2010. Sementara itu, laba bersih tercatat mencapai Rp4,3 triliun, atau naik 43 persen dari Rp3,01 triliun pada periode sama 2010. (art)
Laporan : Sukirno
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment