Powered By Blogger

Home

Friday 1 July 2011

Dagang dengan Prancis, BPS Berharap RI Untung

Lima bulan, defisit perdagangan non migas antara RI dan Prancis mencapai US$124,4 juta.
Jum'at, 1 Juli 2011, 15:36 WIB
Syahid Latif, Sukirno


VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengharapkan kedatangan Perdana Menteri Prancis, Francois Fillon ke Indonesia dapat menguntungkan perdagangan kedua negara. Selama ini, Prancis termasuk tiga besar untuk negara Uni Eropa yang memiliki nilai perdagangan terbesar dengan Indonesia.

Perdana Menteri Prancis itu untuk pertama kalinya sejak 61 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Didampingi sejumlah menteri dan sekitar 30 chief executive officer (CEO) perusahaan, Prancis akan menandatangani sejumlah kerja sama, salah satunya di bidang energi.

"Mudah-mudahan kedatangan PM Prancis menguntungkan, Prancis tetap dalam perhitungan sebagai negara yang diperhitungkan," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan, di kantornya, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2011.

Data BPS selama Mei 2011 menunjukkan Indonesia mengalami surplus perdagangan non migas dengan Prancis sebesar US$10,6 juta atau setara Rp95,4 miliar (kurs Rp9.000 per dolar AS). Nilai ekspor Indonesia ke Negara Mode ini tercatat sebesar US$119,1 juta, sedangkan impor mencapai US$108,5 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor non migas Indonesia ke Prancis selama Mei 2011 naik sebesar US$6,7 juta. Namun, dari sisi impor, Indonesia tercatat mengalami penurunan pembelian produk dari Prancis sebesar US$23,38 juta.

Bila dirunut sepanjang lima bulan pertama 2011, nilai perdagangan antara Indonesia dan Prancis justru mencatat defisit bagi perdagangan produk-produk dari Tanah Air. Nilai defisit perdagangan non migas tersebut diketahui mencapai US$124,4 juta atau setara Rp1,12 triliun.

Tercatat, ekspor Indonesia selama Januari hingga Mei 2011 mencapai US$565,1 juta atau sekitar Rp5,09 triliun. Angka tersebut sangat rendah dibandingkan nilai produk Prancis yang masuk ke Indonesia sebesar US$689,5 juta atau setara Rp6,21 triliun.

"Nilai ekspor Indonesia ke Prancis selama Mei 2011 menyumbang 0,88 persen terhadap total non migas Januari-Mei 2011," ungkap Rusman. (art)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment