Powered By Blogger

Home

Wednesday 6 July 2011

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor Beras

Sebab, pemerintah khawatir terhadap stok beras yang ada di Bulog.
Selasa, 5 Juli 2011, 09:32 WIB
Antique, Sukirno


VIVAnews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengadakan koordinasi menyikapi ketersediaan pangan dalam menghadapi Lebaran dan tahun 2012 mendatang.

Sebab, pemerintah khawatir terhadap stok beras yang ada di Bulog sehingga Bulog diminta mengamankan stok yang ada dengan cara memaksimalkan produksi dalam negeri dan impor apabila diperlukan.

"Kita akan meningkatkan stok Bulog, pengadaan maksimal dari dalam negeri. Tapi, dari mana pun kita ambil, kalau perlu dari luar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya.

Hatta menuturkan, kemungkinan pada 2012 mendatang terjadi kemarau atau El Nino sehingga pemerintah tidak ingin mengambil risiko untuk stok beras yang tidak mencukupi.

Cadangan beras yang dimiliki Bulog, lanjutnya, yaitu 1,6 juta ton. Sementara itu, cadangan beras yang dimiliki pemerintah di Bulog sebanyak 500 ribu ton. "Itu tidak cukup. Idealnya dua juta ton," ungkap Hatta.

Hatta mengaku pemerintah menjamin ketersediaan pangan untuk puasa dan tahun mendatang, tetapi jika ada kenaikan harga, pemerintah melalui Bulog akan melakukan operasi pasar. "Pokoknya, cadangan dinaikkan. Bulog diberi fleksibilitas, tapi dia lapor ke Menteri Perdagangan," kata dia.

Sementara itu, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menyatakan, meskipun produksi padi beras dalam negeri meningkat, pemerintah memutuskan menambah stok. "Iya (impor beras). Jumlahnya belum diputuskan, karena Menteri Pertanian yang memutuskan," ujarnya.

Sedangkan Dirut Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa pihaknya diminta meningkatkan stok beras dari yang sudah ada saat ini yaitu 1,6 juta ton. Bulog juga diminta menjaga stabilitas harga beras saat ini yang sudah melewati batas wajar.

"Yang jelas, Bulog ditugasi menurunkan harga. Ya, tentunya operasi pasar akan kita teruskan. Sedangkan untuk stok, Bulog diberi kewenangan meningkatkan stoknya," kata Sutarto. (eh)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment