Penyebabnya perekonomian yang stabil dengan tingkat pertumbuhan sekitar 6,1 persen.
Rabu, 15 Juni 2011, 06:03 WIB
Muhammad Hasits, Sukirno
VIVAnews - Ekuitas atau peningkatan modal sendiri perusahaan asuransi tahun 2010 telah mendorong pertumbuhan laba industri asuransi. Lembaga Riset Media Asuransi menyebut laba asuransi jiwa tumbuh 17,3 persen, dari Rp4,68 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 5,48 triliun pada tahun 2010.
Sementara itu laba asuransi umum tumbuh 32,49 persen dari Rp2,48 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp3,29 triliun pada tahun 2010. Reasuransi labanya tumbuh tertinggi yakni 56,78 persen dari Rp 92,04 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 144,29 miliar pada tahun 2010.
"Perekonomian yang stabil dengan tingkat pertumbuhan sekitar 6,1 persen pada tahun lalu membuat industri asuransi meraih pertumbuhan laba yang tinggi. Peningkatan modal perusahaan sebagai konsekuensi penerapan PP Nomor 81 tahun 2008 telah mendorong perusahaan asuransi untuk berproduksi lebih tinggi," kata pemimpin LRMA, Mucharor Djalil, pada acara Insurance Award 2011 di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan hasil kajian LRMA terhadap laporan keuangan tahun 2010 dari 44 perusahaan asuransi jiwa, 82 perusahaan asuransi umum, dan empat perusahaan reasuransi menunjukan adanya kenaikan tersebut. Tahun lalu, ekuitas industri asuransi jiwa meningkat 22,01 persen dari Rp20,3 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 24,77 triliun pada tahun 2010.
Sementara ekuitas asuransi umum naik 21,86 persen dari Rp19,6 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp23,47 triliun pada tahun 2010. Sedangkan reasuransi ekuitasnya tumbuh 14,21 persen dari Rp732,91 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp837,07 miliar pada tahun 2010 lalu.
Pendapatan premi asuransi jiwa tumbuh 23,26 persen dari Rp60,69 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp74,78 triliun pada tahun 2010 lalu. Pada periode yang sama, premi langsung asuransi umum tumbuh 9,45 persen dari Rp24,47 triliun menjadi Rp26,68 triliun. Sedangkan premi penutupan tak langsung reasuransi tumbuh 11,60 persen dari Rp2,41 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 2,69 triliun pada tahun 2010.
"Seiring peningkatan modal, premi juga naik, sehingga investasi meningkat signifikan di tahun lalu. Dampaknya, hasil investasi juga tumbuh walau tak setinggi tahun sebelumnya. Tetapi hal ini ditutup oleh peningkatan hasil underwriting yang sangat tinggi, sebagai buah dari penerapan prinsip prudent underwriting yang lebih baik," ungkap Mucharor.
Hal ini terlihat pada total pendapatan asuransi jiwa yang tumbuh 20,58 persen dari Rp30,27 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp36,5 triliun pada tahun 2010. Total pendapatan asuransi umum tumbuh 18,20 persen dari Rp6,4 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp7,6 triliun pada tahun 2010, dan total pendapatan reasuransi naik 21,07 persen dari Rp250,24 miliar menjadi Rp 302,98 miliar. (umi)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment