"Sekarang, Bank Mega optimalisasi cabang-cabang yang ada."
Jum'at, 10 Juni 2011, 16:42 WIB
Nur Farida Ahniar, Sukirno
VIVAnews - PT Bank Mega Tbk terpaksa menunda ambisinya untuk membuka 100 cabang baru sebagai salah satu langkah menguasai Indonesia Timur. Sebelumnya, Bank Indonesia melarang Bank Mega membuka cabang baru selama 1 tahun pasca pembobolan rekening nasabah di cabang Jababeka.
"Itu otomatis kami tunda. Sekarang optimalisasi cabang-cabang yang ada," kata Direktur Retail Banking Bank Mega, Kostaman Thayib, dalam peluncuran Carrefour Mega Card, di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2011.
Ia mengaku sanksi ini tidak banyak berpengaruh bagi kinerja Bank Mega. Untuk memenuhi targetnya, Bank Mega memanfaatkan 313 cabang yang ada.
Namun, sanksi BI ini bukan berarti Bank Mega tidak mengembangkan bisnisnya. Bank milik Chairul Tanjung itu mempersiapkan infrastruktur seperti pembelian tanah, pembangunan gedung sambil menunggu sanksi BI berakhir. "Kami siapkan saja infrastrukturnya, kan pembangunan gedung, pembelian tanah, itu juga perlu waktu," ujar Kostaman.
Bank Mega akan tetap fokus mengembangkan bisnis ke Kawasan Timur Indonesia dan luar Jawa. Alasannya, masa depan Indonesia berada di luar Pulau Jawa. Adanya sanksi ini, lanjut dia, memberikan hikmah bagi Bank Mega.
"Misalnya, jika tadinya account officer-nya satu, sekarang menjadi tiga hingga empat. Ada hikmah dari semua ini," ujarnya. (art)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment