Perusahaan berencana menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha di Indonesia
Minggu, 19 Juni 2011, 14:55 WIB
Syahid Latif, Sukirno
VIVAnews - Merukh Enterprises meraih komitmen pendanaan sebesar US$14 miliar atau setara Rp120 triliun melalui sindikasi perbankan dan lembaga keuangan internasional. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi proyek pertambangan, minyak, dan properti di dalam maupun di luar negeri.
Merukh Enterprises adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang pertambangan mineral, batubara, dan panas bumi. Melalui Pukuafu Indah, Merukh Enterprises adalah pemegang saham 20 persen tambang emas dan tembaga PT Newmont Nusa Tenggara.
"Dua hedge funds dari Amerika Serikat sudah memberikan komitmennya mengucurkan dana masing-masing sebesar US$7 miliar untuk keperluan investasi proyek kami," ujar President Direktur & CEO Merukh Enterprises, Rudy Merukh, dalam siaran pers yang diterima VIVAnews.com, Jumat, 17 Juni 2011 .
Rudy Merukh mengungkapkan, pihaknya telah menggelar roadshow ke Hongkong bersama salah satu mitra bisnis Merukh Enterprises yang sebelumnya sudah menangani komitmen pendanaan untuk Merukh Enterprises pada 2007 lalu.
Hingga kini, Rudy menegaskan pihaknya masih akan melanjutkan roadshow untuk membuka kemungkinan investor berinvestasi dalam mendukung pembiayaan proyek pertambangan, minyak, dan properti Merukh Enterprises. Kendati demikian, pihaknya sangat antusias dan respek atas reaksi positif investor terhadap kredibilitas finansial yang selama ini telah ditunjukkan Merukh Enterprises di pasar keuangan internasional.
Sejak pertama kali Merukh Enterprises masuk ke pasar finansial internasional dengan menerbitkan obligasi melalui Merukh Global Mineral BV, anak usaha Merukh di Belanda yang tercatat pada bursa Luxembourg pada 2007, investor tetap antusias dan percaya pada kredibilitas finansial Merukh Enterprises.
Sementara itu, Senior Vice President Global Minerals and Coal Merukh Enterprises, Rocky Merukh mengatakan, pendanaan US$14 miliar tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan proyek pertambangan Merukh Enterprises di Indonesia, terutama tambang tembaga di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan tambang emas di Pohwatu, Provinsi Gorontalo.
Vice President Fund Raising Merukh Enterprises Janny Utami menambahkan, sebagian dari dana itu digunakan juga untuk pembayaran pengambilalihan 80 persen saham Avocet Mining Plc di tambang emas PT Avocet Bolaang Mongondow dan tambang emas Penjom, Kesultanan Pahang, Malaysia serta semua aset Avocet Mining Plc di Asia Tenggara.
"Kami juga mengalokasikan dana itu untuk pengembangan sumur-sumur minyak milik Merukh Enterprises di Texas, Amerika Serikat, investasi lanjut divisi perhotelan, dan pembangunan perkantoran milik Merukh Enterprises di Singapura," kata dia. (sj)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment