Pasar Brasil, Asia, dan Timur Tengah menjadi pasar yang prospektif
Rabu, 13 Juli 2011, 11:41 WIB
Syahid Latif, Sukirno
VIVAnews - PT Star Petrochem Tbk berencana melakukan ekspansi bisnis dengan menyasar pasar luar negeri seperti negara di Asia, Brasil, dan Timur Tengah. Negara-negara tersebut dianggap masih berpeluang untuk dimasuki produk tekstil dalam negeri.
Sebagai informasi, Star Petrochem adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan serat sintetis dan polyester.
"Pasar itulah yang masih terbuka," kata Direktur Keuangan PT Star Petrochem Tbk, Irwando Saragih, usai peluncuran saham perdana di BEI, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2011.
Irwando menjelaskan, untuk beberapa bulan ke depan, pangsa pasar tekstil dan garmen di luar negeri kemungkinan akan lebih bergairah dibandingkan pasar lokal. Tak mau ketinggalan momentum tersebut, Star memutuskan untuk berkonsentrasi pada pangsa pasar tersebut.
Star rencananya akan mengalokasikan pasokan produk sebesar 60 persen dari produksi perusahaan. Sementara sisanya akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.
"Melihat peluangnya, kalau sekarang peluang paling (besar) ke luar negeri. Untuk September sampai Oktober, baru kembali ke Indonesia," kata Irwando.
Untuk menunjang rencana ekspansi bisnis tersebut, Star berencana menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru di Boyolali, Jawa Tengah. Saat ini, perusahaan memiliki pabrik berlokasi di Tangerang yang akan memenuhi kebutuhan Jawa Barat. Pabrik lain berada di Boyolali yang khusus memasok keperluan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Rencananya, seluruh kebutuhan penambahan alat produksi tersebut akan diperoleh dari penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO). Star bakal mengimpor mesin-mesin produksi sebagian besar dari Eropa karena dianggap berkualitas lebih baik. Sisanya, akan didatangkan dari Jepang.
"Sebesar 35 persen dari dana IPO yang Rp120 miliar untuk beli mesin," kata Irwando.
Star saat ini memiliki kapasitas produksi pabrik di Tangerang sebesar 65 ribu ton. Kapasitas tersebut diproyeksikan bakal meningkat sebesar 30 ribu ton jika pabrik Boyolali dapat mulai berproduksi pada semester pertama tahun 2013.
Star Petrochem tahun 2010 mencatat laba bersih sebesar Rp3,58 miliar dengan pendapatan Rp110,96 miliar. Perolehan tersebut naik signifikan dibandingkan posisi tahun 2009 dimana laba bersih sebesar Rp221 juta dan pendapatan Rp8,73 miliar.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment