Kenaikan inflasi bulan lalu itu dipicu kenaikan harga pangan.
Jum'at, 1 Juli 2011, 10:33 WIB
Antique, Sukirno
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi Juni mencapai 0,55 persen, sedangkan bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen. Kenaikan inflasi bulan lalu itu dipicu kenaikan harga pangan.
"Inflasi Juni 0,55 persen ini bukan kejutan, karena sampai minggu ketiga mencapai 0,1 persen, dan minggu keempat harga pangan naik signifikan," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat 1 Juli 2011.
Menurut Rusman, sumber utama kenaikan inflasi sebesar 0,55 persen tersebut dari bahan makanan, yang mengalami kenaikan hingga 0,30 persen.
Sedangkan komoditas penyumbang inflasi yakni beras 0,07 persen, daging ayam ras 0,07 persen, bawang merah 0,06 persen, telur dan daging ayam ras 0,05 persen, Ikan segar 0,04 persen, rokok filter 0,03 persen, serta emas dan perhiasan 0,03 persen.
Sementara itu, komoditas penyumbang deflasi yakni cabe merah 0,03 persen dan cabe rawit 0,03 persen.
BPS melansir, inflasi tahun kalender Januari-Juni (year to date) mencapai 1,06 persen. Sedangkan year on year (YoY) turun ke 5,54 persen, dari 5,98 persen. Sementara itu, inflasi inti tercatat 0,33 persen, dan inflasi inti YoY sebesar 4,63 persen.
Tercatat, dari 66 kota, 65 kota mengalami inflasi, hanya Tanjung Pinang yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Ambon 3,76 persen, dan Sorong 2,35 persen, terendah di Padang Sidempuan 0,05 persen. Sementara itu, deflasi di Tanjung Pinang minus 0,57 persen.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment