Telkom berniat untuk menukar saham 35 persen Singtel di Telkomsel dengan saham perseroan.
Senin, 11 Juli 2011, 19:02 WIB
Syahid Latif, Sukirno
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menyatakan rencana share swap atau tukar guling saham PT Telkomsel milik Singtel dengan saham PT Telkom Indonesia Tbk, masih harus dibicarakan secara khusus dengan perusahaan asal Singapura tersebut.
"Itu yang saya maksud perlu pembicaraan secara khusus nanti dengan SingTel apakah ada rencana istilahnya 'tukar guling'," kata Meneg BUMN Mustafa Abubakar, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 Juli 2011.
Menurut Mustafa, keinginan Telkom melakukan tukar guling saham Telkomsel dengan Singtel akan membuat saham induk perusahaan tersebut semakin meningkat. Namun, upaya untuk mewujudkan hal tersebut masih harus melewati pengkajian yang seksama sebelum proses pembelian jadi dilaksanakan.
"Bagi kami semuanya terbuka. Kalau misalnya nanti SingTel memberi peluang untuk opsi tersebut, nanti akan kami bicarakan," kata Mustafa.
Mustafa menambahkan kesepakatan antara Telkom dan Singtel hingga saat ini adalah pemekaran direksi Telkomsel. Namun, pengisian pos-pos direksi baru masih belum dilaksanakan.
Menteri BUMN mengungkapkan Telkom telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk membeli kembali (buyback) saham milik publik. "Buyback itu (untuk) saham Telkom, bukan Telkomsel," katanya.
Pembelian saham Telkom milik publik tersebut akan dilaksanakan dengan membayar secara tunai di pasar saham bebas. Aksi ini diharapkan bisa memperbesar kembali porsi kepemilikan saham pemerintah di perusahaan pelat merat tersebut.
Saat ini, porsi kepemilikan saham pemerintah di Telkom tercatat mencapai 65 persen. Sementara sisanya sebesar 35 persen telah dimiliki oleh publik.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment