Pemerintah memiliki perjanjian bilateral dengan Thailand dan Vietnam dalam impor beras.
Rabu, 6 Juli 2011, 17:13 WIB
Nur Farida Ahniar, Sukirno
VIVAnews - Pemerintah akan menjaga stok beras dengan memaksimalkan pengadaan beras dalam negeri melalui Perum Bulog. Jika masih kurang, opsi impor menjadi pilihan terakhir.
"Tapi, bila perlu, stok beras bisa diisi dengan mendatangkan dari luar negeri." kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Rabu, 6 Juli 2011.
Menurut dia, pemerintah akan menjaga stok beras karena terdapat ketidakpastian seperti perubahan cuaca. Pemerintah akan menjaga stok lebih konservatif dibanding biasanya.
Akhir tahun ini diperkirakan masih berlangsung panen. Namun, bukan panen raya, sehingga perlu dihitung oleh Bulog agar mendapat kalkulasi perhitungan jumlah stok beras.
"Intinya, Bulog akan terus menyiapkan hingga sisa tahun ini. Tapi, kalau memang kurang akan mendatangkan dari luar negeri," ungkap Mari.
Pemerintah, dia melanjutkan, tidak mau mengambil risiko dalam menyiapkan stok beras. Pemerintah juga akan menggelar operasi pasar di daerah tertentu yang mengalami kenaikan harga untuk menstabilkan harga.
Sementara itu, untuk impor beras, menurut dia, tidak perlu terburu-buru karena pemerintah memiliki perjanjian bilateral dengan Thailand dan Vietnam.
Terkait harga beras yang mulai merangkak naik mendekati bulan puasa, Mendag mengatakan, kenaikan harga yang terjadi masih belum mengkhawatirkan.
"Kami jamin stok cukup, dan Bulog akan melakukan operasi pasar di titik-titik yang harganya tinggi," pungkasnya. (art)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment